TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PATI
Disusun Oleh :
Indah Nur Kasanah ( 2010340013 )
Reguler
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Jurusan Teknologi Pangan
Universitas Sahid Jakarta
2013
1.
Pati Singkong (Tapioka)
Pati singkong adalah
pati yang didapatkan dari umbi singkong (Manihot utilissima). Sampai
saat ini, pati singkong telah banyak dieksploitasi secara komersial dan masih
merupakan sumber utama kebutahan pati. Pati yang diperoleh dari ekstraksi umbi
singkong ini akan memberikan warna putih jika diekstraksi secara benar. Pati
singkong memiliki granula dengan ukuran 5-35 μm dengan rata-rata ukurannya di
atas 17 μm (Samsuri, 2008).
Granula pati singkong
akan pecah apabila dipanaskan pada suhu gelatinisasinya. Pati singkong
mengandung 83% amilopektin yang mengakibatkan pasta yang terbentuk menjadi
bening dan kecil kemungkinan untuk terjadi retrogradasi. Suhu gelatinisasi pada
62-73OC, sedangkan suhu pembentukan pasta pada 63OC.
Menurut Santoso, Saputra, dan Pambayun (2004), pati singkong relative mudah
didapat dan harganya yang murah.
Pati dapat diekstrak
dengan berbagai cara, berdasarkan bahan baku dan penggunaan dari pati itu
sendiri. Untuk pati dari ubi-ubian, proses utama dari ekstraksi terdiri
perendaman, disintegrasi, dan sentrifugasi. Perendaman dilakukan dalam larutan
natrium bisulfit pada pH yang diatur untuk menghambat reaksi biokimia seperti
perubahan warna dari ubi. Disintegrasi dan sentrifugasi dilakukan untuk memisahkan
pati dari komponen lainnya (Cui, 2005 dalam Wahyu, 2008).
A. Pemanfaatan Pati Tapioka dalam Bidang Pangan
a. Pembuatan Bakso Daging Sapi
Menurut hasil penelitian
Widyastuti, dkk (2011), penggunaan pati dapat meningkatkan kualitas bakso
daging sapi. Disarankan bahwa untuk pengolahan bakso daging sapi dengan
kualitas baik dapat menggunakan bahan pengisi tapioka 10 persen atau pati
kentang 5 persen dengan suhu perebusan 90oC, dan untuk meningkatkan kualitas
bakso dapat digunakan bahan pengisi kombinasi antara tapioka alami dan tapioka
modifikasi (5 ;5, p/p) atau pati kentang modifikasi 5 persen.
2. Pati dalam pembuatan mie soun
Sohun atau soun
(suun) adalah mi
halus yang dibuat dari pati. Setelah direbus atau direndam, sohun
berwarna bening, bertekstur kenyal, dan memiliki permukaan yang licin. Di
antara berbagai jenis pati yang bisa dijadikan bahan baku adalah pati kacang
hijau, umbi (kentang, ubi jalar, tapioka), sagu, aren, dan midro (ganyong). Sohun berbeda dari bihun.
Dijual dalam keadaan kering dan
terlipat seperti sarang burung, sohun direbus
atau direndam hingga agak lunak sebelum digunakan untuk berbagai masakan tumis
dan sup. Sohun hampir-hampir tidak memiliki rasa, namun menyerap kaldu dan rasa
bahan-bahan lain yang dimasak bersamanya. Tanpa direndam air lebih dulu, sohun
bisa langsung digoreng hingga garing, dan dipakai sebagai alas atau penghias
makanan.
A.
Pembuatan
Pati yang
menjadi bahan baku dicuci dengan air untuk menghilangkan segala kotoran agar
diperoleh tepung yang bersih. Setelah dipindahkan ke bak lain, pati diberi
larutan kaporit yang berfungsi sebagai pemutih.
Setelah menjadi putih, pati dicuci kembali untuk menghilangkan bau kaporit.
Selanjutnya, campuran pati dan air dengan perbandingan 1:1 diaduk menjadi
adonan yang dimasak menjadi adonan bubur kental. Adonan dimasukkan ke dalam mesin
ekstrusi
untuk menghasilkan lembaran-lembaran sohun. Sohun basah dikeringkan dengan cara
dijemur di atas papan. Setelah kering, sohun siap dikemas dan dipasarkan.
B.
Sohun di berbagai negara
Di
Indonesia, sohun dibuat dari bahan dasar pati sagu atau aren ditambah midro
sebagai campuran. Makanan Indonesia yang memakai sohun misalnya: soto, bakso, tekwan, pempek model, kimlo, dan sup.
Sohun
awalnya berasal dari Tiongkok. Dalam bahasa Mandarin, sohun disebut fěn sī (粉絲), arti: "mi benang"). Di Taiwan, sohun disebut dōng fěn (冬粉, "mi musim dingin") atau
tanghun. Sohun juga dipasarkan sebagai saifun berdasarkan pengucapan bahasa Kantonis untuk menyebut sohun dalam bahasa
Mandarin xì fěn (細粉, "mi langsing"). Dalam bahasa Kantonis, sohun disebut fan2 si1 (粉絲).
Di RRC, sohun dibuat dari pati kacang hijau, dan dipakai dalam
berbagai masakan tumis, sup, dan hot
pot.
Sohun merupakan bahan pengisi untuk jiaozi, dan pengganti sirip
hiu
dalam sup sirip hiu. Sentra produksi sohun terdapat di Zhangxing yang terletak
di Zhaoyuan, Yantai, sebelah timur Provinsi Shandong. Pada zaman dulu, dari Zhangxing
dikirim melalui Pelabuhan Longkou sehingga dikenal di pasaran sebagai
Longkou fensi (sederhana: 龙口粉丝; tradisional: 龍口粉絲).
Di Korea, sohun disebut dangmyeon (hangul: 당면, hanja: 唐麵, arti: "mi Dinasti Tang"),
dan dibuat dari pati ubi jalar. Japchae adalah contoh makanan Korea yang
memakai sohun.
Di Jepang, sohun disebut harusame (春雨, arti: "hujan musim semi"), dan dibuat dari pati
kentang. Selain menjadi isi lumpia (harumaki), sohun hanya
digunakan untuk sup yang merupakan adaptasi dari masakan Tionghoa dan Korea.
Di Filipina, sohun disebut sotanghon.
Nama tersebut diambil dari nama masakan sohun goreng yang juga disebut sotanghon.
Sohun goreng Filipina berisi potongan daging ayam dan jamur. Berbeda dari bihun
goreng (pancit bihon) yang biasa dihidangkan sehari-hari, sotanghon
hanya disajikan pada kesempatan istimewa.
Di Thailand, sohun disebut woon sen (วุ้นเส้น), dan dimasak bersama babi dan
udang menjadi selada sohun yum woon sen (ยำวุ้นเส้น), atau menjadi sohun goreng yang
disebut pad woon sen (ผัดวุ้นเส้น)
3.
Pati Garut Dalam Pembuatan Dawet
Garut
adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat, baik kesehatan maupun ekonomi.
Potensi garut di DIY cukup tinggi. Garut selain dapat digunakan untuk bahan
pangan juga untuk bahan baku industri. Kandungan patinya sekitar 85,85 %,
sehingga umbi garut tidak kalah dengan umbi-umbian lain yang dianggap sebagai
sumber pati seperti pati ketela pohon (85%), pati ketela rambat (63%) dan pati
kentang (18%).
Pati
garut merupakan hasil olahan utama dari umbi garut sebagai salah satu bentuk
karbohidrat alami yang murni dan memiliki kekentalan yang tinggi. Kekentalan
dipengaruhi oleh keasamaan air yang digunakan dalam proses pengolahanya (Kay
1973). Berdasarkan penelitian Mariati (2001), kadar pati pada beberapa varietas
umbi garut cukup tinggi, berkisar antara 92.24–98.78%, kadar pati tepung garut
83.38–89.05%. Kadar amilosa pati garut 29.67–31.34% dari total pati, kadar
amilosa pada tepung garut 24.81–27.82%.
Menurut Kay (1973) pati garut
memiliki sifat-sifat, antara lain: (1) mudah larut dan mudah cerna sehingga
cocok untuk makanan bayi dan orang sakit, (2) memiliki bentuk oval dengan
panjang 15–17 mikron, (3) varietas banana memiliki granula lebih besar
dibandingkan varietas creole, (4) suhu awal gelatinisasi adalah 70oC,
(5) mudah mengembang jika kena panas dengan daya mengembang 54%, dan (6) ada
beberapa syarat untuk kepentingan komersial, yaitu memiliki warna putih bersih,
kadar air tidak boleh lebih dari 18.5%, kandungan abu dan serat rendah, pH
4.5–7, kekentalan 512–640 satuan Brabender.
Melihat
kandungan amilosa dan amilopektinnya, maka pati garut dapat dibuat menjadi
bubur, kue kering / cookies, cendol dan kerupuk dan dapat dibuat sebagai
campuran pembuatan produk yang menggunakan campuran bahan lainnya seperti
udang, ikan (krupuk / empek – empek).
Komposisi
gizi pati garut :
Zat Gizi
|
Pati Garut (%)
|
Pati
|
80,86
|
Amilosa
|
21,78
|
Amilopektin
|
59,10
|
Protein
|
0,61
|
Kadar air
|
15,48
|
Kadar abu
|
0,47
|
Serat kasar
|
0,12
|
A.
Membuat Pati Garut
Umbi
garut segar yang telah dicuci dan dibersihkan sisiknya kemudian diparut,
selanjutnya dicampur dengan air lalu disaring. Air hasil proses pencampuran
diendapkan diperoleh pati dalam kondisi basah. Kemudian pati dikeringkan dengan
cara dijemur dibawah sinar matahari selama 3 hari.
B.
Membuat Cendol/Dawet Pati Garut
Bahan :
·
250 g pati garut
·
350 g gula kelapa
·
3 lb daun pandan
·
4 lb daun suji
·
800 ml santan cair
·
garam secukupnya
·
es batu secukupnya
·
1 liter air
Cara membuat :
Daun pandan dan daun suji dihancurkan hingga
lumat, kemudian diuleni dengan air dan disaring. Pati garut dicampur dengan air
pandan-suji sehingga menjadi larutan Air selebihnya direbus hingga mendidih. Larutan
pati garut dimasukkan sambil diaduk–aduk sehingga menjadi adonan yang tidak
lengket / kalis (matang). Adonan kemudian dituangkan sedikit demi sedikit pada
saringan cendol / dawet dan digoyang – goyang. Sehingga cendol dapat turun dan
ditampung pada wadah yang berisi air dingin matang. Gula kelapa dimasak dengan
air sehingga menjadi larutan gula / juruh Cendol / dawet siap disajikan bersama
dengan santan dan larutan gula kelapa.
4.
Pati Ganyong dalam
pembuatan mie
Ganyong (Canna edulis Ker.) adalah sejenis
tumbuhan penghasil umbi yang kurang populer dibandingkan ubi jalar atau ubi
kayu dan kelestariannyapun semakin terancam karena tidak banyak orang yang
menanam dan mengonsumsinya. Tetapi sekarang, Ganyong sudah mulai banyak
dibudidayakan teratur di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jambi, Lampung, dan Jawa Barat.
Ganyonng banyak dikenal dengan
berbagai macam nama daerah. Ada yang menyebut sebagai “buah tasbih”, “ubi
pikul”, “ganyal”, “ganyol”, atau pun “sinetra”. Sedangkan nama asingnya
quennsland arrowroot. Sementara ini, sekurangnya ada dua provinsi sebagai
sentral Ganyong, yakni Jawa Tengah (Klaten, Wonosobo, dan Purworejo), dan Jawa
Barat (Majalengka, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Garut, Lebak, Subang, dan
Karawang).
Umbi ganyong mengandung pati,
meskipun tidak sebanyak ubi jalar. Tetapi, ganyong cukup berpotensi sebagai
sumber hidrat arang. Data Direktorat Gizi Depkes RI menyebutkan bahwa kandungan
gizi Ganyong tiap 100 gram secara lengkap terdiri dari kalori 95,00 kal; protein
1,00 g; lemak 0,11 g; karbohidrat 22,60 g; kalsium 21,00 g; fosfor 70,00 g; zat
besi 1,90 mg; vitamin B1 0,10 mg; vitamin C 10,00 mg; air 75,00 g.
Manfaat ganyong sangatlah banyak,
hampir semua bagian tanamannya bisa di manfaatkan. Umbi yang dewasa dapat
dimakan dengan mengolahnya lebih dulu atau untuk diambil patinya. Sisa umbinya
yang tertinggal setelah diambil patinya dapat digunakan sebagai kompos.
Sementara pucuk dan tangkai daun muda dipakai untuk pakan ternak. Bunga daunnya
yang cukup indah dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
Selama ini pemanfaatan umbi ganyong
hanya sebatas direbus untuk dibuat camilan. Padahal umbi ganyong memiliki
kandungan gizi yang banyak yang diperlukan tubuh, sehingga sangat disayangkan
apabila hanya dikonsumsi sebagai camilan yang hanya direbus. Lalu, bagaimana
memanfaatkan ganyong untuk camilan selain di rebus?
Pemanfaatan umbi ganyong menjadi
produk olahan lain salah satunya adalah menjadi mie ganyong. Dengan menjadi
mie, ganyong akan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi di bandingkan
ketika ganyong hanya direbus saja. Pembuatan mie ganyong sebenarnya sangatlah
mudah, pembuatannya bisa menggunakan alat sederhana yang bisa kita temukan di
rumah. Untuk membuat mie ganyong, awalnya harus membuat pati ganyong terlebih
dahulu dan dilanjutkan dengan mengolah pati tersebut menjadi mie atau biasanya
disebut Minyong (mie dari ganyong) .
A.
Pembuatan
Pati Ganyong
Ganyong yang sudah berumur (cukup
tua) dipanen, diambil umbinya. Umbi ganyong dicuci bersih, dikupas kulitnya
kemudian diparut. Ganyong parut selanjutnya diperas hingga hanya tersisa ampas
/ seratnya. Saring air perasan tadi dengan kain penyaring. Diamkan air dalam
wadah hingga pati ganyong mengendap. Pisahkan air dengan pati ganyong.
Keringkan pati ganyong dengan dijemur sinar matahari atau dioven.
B.
Pembuatan
Minyong (Mie Ganyong)
Panaskan 5 s/d 6 liter air hingga
hampir mendidih. Masukkan 1 kg pati ganyong ke dalam air panas tersebut sambil
terus diaduk supaya jangan menggumpal. Jika terlalu kental, dapat ditambahkan air
panas hingga menjadi bubur encer. Tambahkan 75 gram minyak goreng (agar mie
ganyong tidak lengket).
Didihkan selama 10 s/d 15 menit agar
tanak. Angkat, lalu lapiskan tipis-tipis pada daun pisang yang sudah disiapkan.
Jemur di bawah sinar matahari hingga 5 s/d 6 jam. Jika sudah nampak kering,
pisahkan lapisan mie ganyong dari daun pisang. Diamkan lembaran mie ganyong
tersebut selama 10 hingga 15 jam. Iris lembaran mie ganyong tersebut hingga
membentuk mie. Jemur di bawah sinar matahari hingga kering. Ikat dengan tali,
atau langsung dapat dikemas.
kalau dibuat kembang goyang bisa gak sik tepung garut itu?
BalasHapusJual Cytotec Obat Aborsi Asli Tuntas
BalasHapusPIl Obat Aborsi
Obat Aborsi